Jumat, 15 Juni 2012

Goresan Kecil Dalam Lembaran Hidupku

Butuh waktu lama untuk mampu memahami dan meyakinkan hati ini akan arti apa sesungguhnya perasaan ini. Perasaan yang selama ini aku inginkan tapi aku tak mampu untuk memahami dan meyakini perasaan itu. Saat itu kau telah lebih dahulu untuk yakin dan memahami semua perasaan ini. Kau yang berusaha meyakinkan aku dengan segala caramu dan aku yang selalu berusaha untuk menunda semua itu. Dan kita pun tetap berusaha dengan segala yang kita bisa untuk menjaga perasaan itu.

Saat itu banyak halangan yang menghadang perasaan kita itu. Mulai dari hal yang mudah hingga hal yang sangat berat untuk kita. Namun semua itu bisa kita lalui dengan baik dan menurutku selalu berakhir dengan baik. Karena kita dapat bertemu dan mengungkapkan segalanya sehingga semua itu dapat kita lalui dengan baik.

Di saat itu aku mulai untuk mencoba membuka pikiranku dan mulai mencoba untuk memahami serta meyakini perasaan ini. Tapi aku masih butuh waktu untuk memahami dan meyakini perasaan itu sepenuhnya. Dengan semua yang sudah kita lewati perasaan itu terasa semakin kuat di antara kita dan tak sedikit yang membantu kita dalam menjaga perasaan ini. Terima kasih untuk semuanya dan terutama kita.

Tak lama berselang kekhawatiranku mulai muncul. Kekhawatiran yang muncul karena saat itu sudah mulai tumbuh rasa yakinku akan perasaan ini. Kita akan menemui saat dimana kita tidak dapat bertemu untuk waktu yang lama, sangat lama. Kekhawatiran akan kehilangan semua perasaan dan keyakinan yang telah aku bangun. Aku juga merasakan hal itu dari tatapanmu, cara bicaramu, perlakuanmu padaku. Hal itu sungguh berat untuk kita tetapi kita harus tetap terpisahkan oleh jarak. Jarak yang sangat panjang...

Di akhir sebelum perpisahan itu terjadi kita berjanji akan berusaha untuk tetap menjaga perasaan ini semampu kita. Tapi sesungguhnya aku tak ingin janji yang seperti itu, aku ingin perasaan kita ini untuk tetap seperti ini selamanya. Di saat akhir sebelum perpisahan itu aku mulai semakin yakin dan memahami perasaan ini. Tapi aku sadar aku tidak boleh egois dengan mengatakan perasaan ini untuk bertahan selamanya, aku dan kamu masih bisa banyak pilihan. Aku tak mau kau menutup hatimu dengan semua perasaan ini walaupun kita berusaha untuk menjaga semuanya.

Awal perpisahan kita, kita selalu berusaha untuk melakukan komunikasi semampu kita. Dengan kesibukan kita masing-masing yang sangat menguras waktu dan tenaga, kita selalu berusaha untuk meluangkan waktu. Akan tetapi kau lah yang lebih banyak menunjukkan perasaanmu padaku,  dan aku yang hanya fokus dengan apa yang aku lakukan. Saat itu aku mulai merasakan perubahan dalam diriku, aku sadar bahwa diriku telah berubah. Aku adalah orang yang sangat optimis dengan apa yang aku pikirkan, aku selalu berpikir bahwa perubahanku ini tidak akan merubah semua yang kita rasakan, perasaan ini.

Perubahan tidak hanya terjadi padaku. Perubahan juga terjadi padamu. Kau menjadi orang yang lebih dewasa, mandiri, dan mampu menyelesaikan masalahmu. Pemikiranmu lebih terbuka dengan lingkungan yang menunutmu itu. Aku senang mengetahui perubahanmu yang semakin baik ini. Aku berharap kau bisa semakin berkembang dan menjadi manusia yang kuat.

Kita selalu memanfaatkan waktu di saat kita bisa bersama-sama untuk mengobrol berdua. Me-refresh perasaan yang telah terkuras habis oleh jarak dan kesibukan kita. Saat itu perasaan ini semakin dapat aku pahami dan aku semakin yakin. Dan 2 hal tersebut membuatku semakin sulit untuk melepaskanmu, perasaan ini seperti menuntutmu untuk selalu padaku. Hal ini tidak sama dengan yang kita janjikan di awal..

Cukup lama kita mampu bertahan dalam keadaan yang seperti itu. Berkomunikasi dengan waktu-waktu yang bisa kita berikan, walau sering tidak pernah antara aku dan kamu. Bertemu dan meluangkan waktu berdua jika bisa bersama dan selalu mengakhiri dengan sesuatu yang manis.

Tanpa terasa perubahan kita sudah cukup banyak.. Aku yang terlihat semakin egois dengan segala yang aku inginkan. Kamu yang semakin terbuka dengan apa yang kamu lakukan. Keegoisanku ini tidak hanya pada kegiatanku saja, tapi juga perasaan yang aku bawa. Aku semakin tidak rela untuk kehilanganmu walaupun sebentar aku semakin yakin padamu. Dan keterbukaanmu membuat kau berfikir bahwa aku mulai untuk mengekangmu. Aku sadar memang hanya aku yang berubah ke arah yang buruk. Aku lah orang yang salah di sini. Di dalam hatiku aku sangat menginginkanmu. Tapi keegoisankulah yang selalu terpancar.

Kau sempat membuka hatimu pada orang lain. Aku sadar aku juga sangat sering untuk menyukai perempuan yang lain. Tetapi perasaan ini membimbingku untuk selalu meninggalkan dan kembali padamu. Berbeda dengan apa yang kau lakukan. Kau tidak meninggalkannya dan tetap berhubungan baik dengan laki-laki itu. Kau tidak mampu untuk meninggalkannya dan kembali padaku seutuhnya. Mungkin ini pandangan karena keegoisanku yang selalu menang. Aku berharap semua akan kembali dan kau bisa untuk melupakannya dan ternyata tidak.

Setiap saat hanya pertengkaran yang kita rasakan. Ini karena aku yang tidak mampu menerima keadaan ini. Keadaan dimana aku mengetahui bahwa kamu dan laki-laki itu sangat dekat. Aku yang tidak mampu membuka pikiranku dengan apa yang kau pikirkan. Aku memang pernah berjanji untuk tidak mengingat masa itu karena kita hubungan kita lebih baik. Tapi sikapmu yang tidak ingin mencoba meninggalkannya yang membuatku tidak bisa menerima. Sekali lagi karena aku egois dan ingin memilikimu, kamu yang terbuka dan mampu berteman dengan siapa saja.

Semakin lama perasaanku semakin tersakiti. Apakah ini yang dulu pernah kamu rasakan?? Perasaan sakit yang mungkin sangat sering kau rasakan akibat ulahku??  Aku selalu berdoa yang terbaik untuk kita. Bahkan jika perpisahanlah yang terbaik, aku akan menerimanya.

Saat ini perasaanku masih ada padamu, dan aku mulai mencoba untuk membuka diriku dengan segala sesuatu yang baru. Aku akan mencoba untuk tidak mengenangmu karena aku takut rasa itu akan muncul lagi. Aku adalah seorang laki-laki yang mengalami perubahan yang tidak bisa menerima perubahan orang lain. Aku yang saat ini sangat buruk mencoba untuk berubah menjadi orang yang lebih baik. Aku tak tahu berapa lama waktu yang aku butuhkan untuk merubah semua ini. Karena semua ini muncul ketika aku sudah yakin, sangat yakin, padamu.

Terima Kasih atas segala pelajaran hidup yang engkau berikan padaku. Aku yakin semua adalah cara Allah mengingatkanku. Manusia hanya seorang makhluk yang harus terus belajar dan menjalani takdirnya, semua sudah di atur dan manusia hanya perlu melakukan yang terbaik untuknya. 2 kunci dalam hidup untuk setiap dari kita, berusaha dan berdoa. Jika 2 hal itu sudah dilakukan, pasrahlah. Apa yang akan kau dapatkan itulah yang terbaik untukmu dari Allah karena Allah yang tahu apa yang terbaik untukmu.

Sekali lagi terima kasih kau telah mengisi sebagian kecil dari lembaran kosong hidupku dan memberikan banyak arti untukku..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar